Metro–BidikTipikor.Com–Terkait pemberitaan yang telah tayang Proyek Swakelola P3-TGAI TA.2025 Yang lokasinya DKP3 dan pengawasan oleh perairan Kota Metro,Dugaan Mark-up Dan Asal Jadi Proyek P3A-TGAI,Ketua Pengelolah Dan Lurah Rejomulyo dan sumbersari Bantul Kota Metro Tutup Akses Informasi Media
Swakelola proyek Pembangunan Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahap II, sumber APBN tahun 2025, terpusat Kelurahan Rejomulyo dan kelurahan sumber sari Bantul Kecamatan Metro Selatan di duga sarat akan tindak pidana korupsi. Hal ini terlihat dari hasil pengerjaan yang terkesan asal jadi dengan pengurangan volume material, dan pagu nilai tidak sesuai ketetapan Kemen PUPR dan Dirjen SDA,Di Kota Metro 6 Titik Masing-Masing hanya di berikan realisasi Rp.195 Juta.
terdapat 6 titik lokasi pengerjaan proyek tersebut oleh pihak kelompok P3A dengan nilai pagu masing –masing Rp.195 Juta. Hasil pendalaman informasi tim media ini, pengerjaan proyek P3-TGAI 2025 pada kelompok P3A di 2 (dua) kelurahan sumbersari Bantul dan kelurahan Rejomulyo.
salah satu ketua P3A Sumbersari Bantul angkat bicara dengan adanya Swakelola proyek Pembangunan Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahap II, sumber APBN tahun 2025, terpusat Kelurahan Rejomulyo dan kelurahan sumber sari Bantul Kecamatan Metro Selatan Menurut keterangan pak Wahono selaku ketua P3A Tirtosari Sumbersari membenarkan adanya pekerjaan Peningkatan Daerah Irigasi yang sumber dana dari anggaran APBN Tahun anggaran 2025,”Minggu 14/12/2025
Sedangkan terkait anggaran Wahono membenarkan dengan anggaran nilai pagu sebesar Masing-Masing Rp 195 juta dengan di potong bela bela bela dan untuk pekerjaan dengan panjang 800 m sampai 900 M,yang di bagi beberapa titik lokasi irigasi yang rusak,”jelasnya
“Yang jelas potongan dari nilai pagu anggaranya untuk pembelian P3k yang seperti sepatu boots,helem,Rompi dan obat-obatan dan di potong dengan nilai 5% untuk pembayaran pajak,pembayaran team pengawas,pembayaran pembuatan SPJ dan pembayaran team pengawas.
Saya juga belom tau kejelasannya berapa anggaran yang di terima karna ini juga belom selesai untuk lebih jelas abis berapa anggaran pembuatan SPJ,pembayaran pihak pendamping dan pembelian P3K.untuk tahap pengajuan pencairan di bagi menjadi 2 (dua) sesi yang pertama pencairan 70% dan yang ke dua 30,% setelah pekerjaan selesai yang 70% baru pengajuan sisa dana 30% di cairkan/di keluarkan.,”tesnya kepada team medi
“masih kata Wahono menjelaskan bahwa kelurahan Sumber Sari Bantul hanya mendapatkan satu titik sedangkan kelurahan Rejomulyo mendapatkan Lima TITIK pekerjaan P3A, yang masing-masing di ketua oleh Bapak Agus,Bpk pani sutoyo,Bpk sabarToyo,Bpk edi Subagio dan Bpk Jumari.dan nanti saya coba ke tempat kediaman bapak Jumari karna beliau selaku ketua GP P3A.”tegasnya kepada media
Sangat di sayangkan dengan adanya pekerjaan P3A yang ada di dua keluaran pekerjaannya terkesan ambil radul dan asal jadi yang mana menelan anggaran besar sekarang kita kalikan saja 195 x 6 dengan jumlah total Rp.1,170.000.000 JT,”ungkap salah satu team media.
Dugaan Korupsi dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) telah menjadi isu yang sering muncul dalam pemberitaan, dengan berbagai laporan mengenai penyimpangan dana dan pelaksanaan proyek yang tidak sesuai ketentuan.
“Modus kasus korupsi dalam proyek P3-TGAI ini kerap muncul dalam sebuah pemberitaan dan telah di tangani Kejaksaan bahkan KPK. Dugaan Tipikor ditimbulkan dari pengalihan pekerjaan kepada pihak ketiga atau kontraktor, Mark-up anggaran dalam biaya belanja material, pekerjaan yang asal jadi banyak disulap dan tidak sesuai spesifikasi teknis atau volume pekerjaan.
“Dalam pelaksanaanya merujuk pada Permen-PUPR No.4 tahun 2021, Surat Edaran Dirjen SDA No.2 tahun 2024 dan regulasi terbaru salah satunya Inpres No.2 tahun 2025 terfokus pada rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi tersier, dengan metode swakelola partisipatif. Masing masing anggaran dikucurkan sebesar Rp. 225 Juta sesuai pengusulan berbasis online melalui portal Kementerian PUPR.”Red/team
